Total Tayangan Halaman

Rabu, 17 April 2013


Kata Hati Kita
Hai...

Apa kabar hati? Apa kabar cinta?

Semoga hati tetap kuat dan teguh berdiri dalam rindu yang menyakitkan.
Mengapa rindu terasa begitu sakit? Karena rinduku adalah rindu sepihak. Kau bahkan mungkin tidak menyadarinya. Atau tidak peduli?

Apa kabar hati? Terasa hangat setiap ada rasa sayang yang dapat tertumpahkan saat bertemu. Terasa bergetar walau hanya melihat sosokmu dikejauhan. Terasa begitu berwarna karena kau hadir selalu menghiasi hati...


Apa kabar hati? Begitu sedih hingga tangisnya tak bersuarakan. Begitu pilu ketika melihat kau bersama yang lainnya, bahagia dan tersenyum manis. Begitu lelah untuk berharap, bahwa aku yang berdiri di sampingmu dan bahagia serta tertawa denganmu. Sakitnya bahkan melebihi segala macam penyakit yang ada, melumpuhkan pikiran dan akal serta melenyapkan logika...


Apa kabar hati? Terasa kosong, karena tertutup. Terasa hampa, karena dikunci. Terasa sepi, karena menghapus segala isi yang pernah mampir namun hanya melukai...


Dan apa kabar cinta? Satu kata namun kuat akan banyak definisi. Satu kata yang mudah terucap oleh bibir-bibir manis manusia. Satu kata namun dapat menyihir kehidupan manusia. Satu kata, namun rasanya berjuta...


Apa kabar cinta? Hembusannya begitu menyihirkan jiwa-jiwa hidup manusia. Sejuknya sentuhannya membuat jiwa-jiwa hidup terpedaya. Segarnya membuat jiwa-jiwa hidup ini lupa arah akan tujuan yang sudah dibuatnya. Fantasinya begitu kuat di dalam jiwa-jiwa hidup manusia. Memperdaya hingga membuat jiwa-jiwa hidup manusia melayang jauh melewati langit ketujuh, dan hilang lupa untuk berpijak...


Apa kabar cinta? Ketika raga kembali sadar lalu lenyap dibawa angin. Ketika logika kembali ke pemilik dan mulai tersadar. Ketika diri mulai sadar dan tahu, apakah cintanya benar dan nyata? Lalu kembali meragukan diri dan logikanya...


Apa kabar cinta? Saat manis kau sentuh dengan genit, centil, manis dan menggoda, lalu saat terluka kau berlari menghilang dan meninggalkan jiwa sedih dan terperana. Saat kau datang, kau begitu menghangatkan jiwa hidup yang kesepian, memberikan harapan dan angan, lalu tersamarkan saat kesadaran menyentuh bumi. Saat kau menyapa jiwa hidup, kau begitu teguh mengejar, kokoh berdiri untuk menyakinkan bahwa kau ada dan dibutuhkan, lalu melupakan jiwa hidup yang sedang merana saat tahu cintanya salah bahkan sudah berakhir dengan sakitnya....


Apa kabar cinta? Ya, kutanyakan itu hingga hati ini bahkan menyakiti hati yang lain lalu mundur karena takut memberikan harapan palsu. Bagaimana dengan hati? Hati yang baik, suci dan jujur terasa hina dan sakit begitu sadar bahwa cintanya itu salah... Kemanakah kalian? Saat aku membutuhkan kekuatan sihir kalian untuk membawa cinta masuk dan menyusup pelan ke dalam hati. Kemanakah kalian? Saat aku sedih dan mengharapkan cinta tulus dan jujur yang dapat menghangatkan dan menghidupkan hati ini. Kemana kalian?


Logika tersadar, namun hati masih melayang tinggi. Berharap ada harapan itu. Masih teringat bagaimana diri lemas begitu mata bertemu dan saling berpandang. Masih terdengar kata-kata sayang yang manis terucap begitu lembut dan pelan. Masih segar dalam kisah bagaimana dimulai dan akhirnya begitu memilukan seperti tertancap pisau tepat di jantung....


Kini sebaiknya, membungkus semua itu. Karena tidak ada harapan. Sejuta mulut berkata, cinta dan rasa itu ada, harapan dan keinginan bersama itu terlihat padanya, sayang yang terucap itu begitu nyata, ya semuanya masuk ke dalam pembungkus dan siap dibuang hingga mengurangi sakit dan pedihnya hati yang ditinggalkan...


Ada hati yang terluka, jika kau tahu. Ada hati yang mati, jika kau melihatnya. Ada hati yang terisi dan berdarah, jika kau mendengarnya. Namun, hati tidak akan menarik kau untuk menyembuhkannya karena luka itu kau yang buat...


Kau meninggalkan jejak yang bahkan hujan saja tidak bisa menghapusnya. Kau meninggalkan kisah yang bahkan pelaku baru tidak dapat memainkan peran barunya. Kau meninggalkan kenangan yang begitu kuat dalam benak sang pemilik hati. Lalu kau bahagia sendirian...


Selamat berbahagia dengan dia, yang kau pilih hatinya itu. Yang kau pilih untuk kau bahagiakan. Ya, mungkin kau memilihnya tapi dia tidak tahu, ada hati lain yang pernah disakiti oleh cintamu itu. Tapi, hati yang tersakiti tidak akan tega melukai hati yang kau pilih, karena hati ini masih memiliki nurani...


Selamat mencintai hati dia dengan tulus hingga kau bahkan siap berdiri tegap di sampingnya dan tidak akan pergi sedetikpun...


Selamat mencoba setia pada hati yang begitu setia padamu, hingga kau tahu begitu mahal kesetiaan...


Ya, selamat berbahagia dengan cintamu untuknya itu....


Hapus aku sejauh mungkin jika aku bukan pilihan hatimu 



~~wan~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar